Dalam perkembangan teknologi, kita mengenal model penerimaan pada sebuah teknologi baru atau kemampuan dan cara manusia dalam mengadopsi teknologi, untuk digunakan dalam mengatasi atau meringankan proses bisnis pekerjaan manusia, yang dikenal dengan TAM atau Technology Acceptance Model. Penelitian TAM ini dimulai tahun 1989, di mana perkembangan teknologi belum sekompleks hari ini.
Transformasi digital ini makin dirasakan, sebagaimana pada saat kalkulator mampu menggantikan tabel statistik, R dan Python membuka ruang analisis lebih detail dibandingkan analisis spreadsheet biasa serta penggunaan AI atau kecerdasan buatan baik untuk analisis berbasis teks/dokumen, image maupun video.
Hari ini, pengembangan teknologi termasuk AI juga harusnya tak lepas dari prinsip kebaikan, norma dan etika. Hal ini untuk memastikan bahwa adopsi teknologi mendorong peningkatan kualitas hidup manusia secara adil, transparan dan tanggung jawab. Stanford Encyclopedia of Philosophy pada 2020 mencatat bahwa pengembangan AI memerlukan perhatian khusus terkait etika yang beririsan dengan teknologi dan nilai-nilai kemanusian.
Dalam konteks revolusi industri, perubahan signifikan yang diawali dari Revolusi Industri 3.0, pada akhir abad ke-18, di mana peran manusia dan teknologi mulai makin intensif. Proses produksi makin cepat, hingga muncul aturan prosedur yang standard, sehingga meningkatkan efisiensi serta meminimalisasi resiko. Masyarakat industri ini kemudian terus berkembang, hingga hadir teknologi komputer, yang berdampak pada keunggulan penyebaran informasi yang massif.
Abad 21 masyarakat dunia masuk pada era smart people (Society 5.0) yang didorong oleh disrupsi teknologi pada era revolusi industri 4.0, era AI (Artificial Intelliegence, Kecerdasan Buatan), IoT (internet of thing) dan Block Chain. Perubahan ini “memaksa” masyarakat dunia masuk pada pertukaran informasi, lalu lintas data tanpa batas, sehingga penerapan etika menjadi ujung tombak, agar penerapan teknologi AI lebih banyak membawa manfaat, bukan kerusakan. Persis seperti sebuah quote yang disampaikan oleh CEO Facebook, Mark Zuckerberg, “AI is going to make our lives better in the future”.