Infrastruktur transportasi massal yang terintegrasi menjadi katalis yang mendorong pembangunan regional Jawa Timur serta meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi di wilayah Sidoarjo, Surabaya, Pasuruan, Mojokerto, dan Gresik, yang merupakan nadi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.
Terletak strategis dan saling terhubung, kawasan ini tidak hanya menyerap arus hunian dan tenaga kerja, tetapi juga menggerakkan aktivitas bisnis, industri, dan pariwisata. Dalam menghadapi peningkatan volume kendaraan pribadi dan permasalahan kemacetan yang terjadi di kawasan perbatasan antar wilayah, pengembangan infrastruktur transportasi massal khususnya kereta api listrik dan angkutan bus, menjadi solusi strategis yang menyeluruh dan sangat mendesak.
Sebagai bagian dari proyek pengembangan Lintas Rel Terpadu (LRT) yang menghubungkan wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, dan Mojokerto, uji coba sistem kereta api listrik telah menunjukkan potensi besar dalam melayani kebutuhan mobilitas masyarakat. Data uji coba awal dan proyeksi operasional telah mengalami beberapa koreksi untuk mencerminkan kondisi dan estimasi terbaru.
Dinas Perhubungan Jawa Timur dan Uji Coba Sistem Kereta Api Listrik 2023 mencatat adanya proyeksi peningkatan rute kereta api listrik Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, dan Mojokerto pada Tahun 2024, jika dibandingkan dengan data tahun sebelumnya.
Untuk rute Surabaya – Sidoarjo, rata-rata 80.000 penumpang harian pada 2023, dengan proyeksi meningkat menjadi 100.000 penumpang harian pada 2024.
Untuk rute Surabaya – Pasuruan, tercatat 65.000 penumpang harian pada 2023, dengan proyeksi naik menjadi 85.000 penumpang harian pada 2024.
Rute Surabaya – Mojokerto, tercatat mencapai 50.000 penumpang harian pada 2023, dengan proyeksi meningkat menjadi 70.000 penumpang harian pada 2024.