Kamis, Juli 10, 2025
spot_img
BerandaTelekomunikasi & AIPenjualan Smartphone dan Penurunan Daya Beli Masyarakat

Penjualan Smartphone dan Penurunan Daya Beli Masyarakat

Berdasarkan riset mendalam dari berbagai sumber termasuk IDC, Canalys, dan GfK, berikut adalah analisis komprehensif mengenai jumlah pembelian smartphone di Indonesia hingga Juni 2025. Pasar smartphone Indonesia sampai Juni 2025 menunjukkan resiliensi meskipun menghadapi berbagai tantangan ekonomi. Dengan volume hampir 40 juta unit pada 2024 dan pangsa pasar yang sangat kompetitif, Indonesia tetap menjadi salah satu pasar smartphone terbesar di Asia Tenggara.

Tren upgrade konsumen ke spesifikasi lebih tinggi, adopsi teknologi 5G yang meningkat, dan distribusi geografis yang semakin merata menunjukkan dinamika pasar yang sehat. Namun, kondisi ekonomi global yang tidak pasti dan persaingan harga yang ketat akan terus menjadi faktor penentu pertumbuhan di masa mendatang.

Pasar smartphone Indonesia menunjukkan pemulihan yang signifikan pada tahun 2024 dengan mencatat pertumbuhan 15,5% year-over-year mencapai hampir 40 juta unit. Ini merupakan rebound setelah beberapa tahun mengalami penurunan. Namun, pada kuartal I 2025, volume pengiriman turun menjadi 8,6 juta unit dibandingkan 9,1 juta unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari segi nilai, semester pertama 2024 mencatatkan penjualan senilai Rp 48,9 triliun, tumbuh 3,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Harga jual rata-rata (ASP) smartphone di Indonesia tercatat USD 195 atau sekitar Rp 3,1 juta pada 2024.

Pangsa Pasar Kuartal I 2025

Persaingan di pasar smartphone Indonesia sangat ketat dengan lima brand utama menguasai sebagian besar pangsa pasar. Brand Xiaomi memimpin dengan pangsa pasar 19,5%, diikuti oleh Transsion (induk Infinix, Tecno, iTel) dengan 17,4%. Sedangkan untuk brand Oppo menempati posisi ketiga dengan 16,5%, kemudian diposisi berikutnya ada Samsung dengan 16%, dan brand Vivo diposisi kelima dengan 15,7%.

Penjualan Smartphone dan Penurunan Daya Beli Masyarakat

Namun, laporan Counterpoint Research menunjukkan hasil berbeda untuk periode yang sama, dengan Apple memimpin dengan pangsa pasar 19%, menggeser Samsung ke posisi kedua dengan 18%. Perbedaan ini menunjukkan volatilitas dan kompetitivitas pasar yang tinggi.

Jika ditinjau dari segmentasi berdasarkan harga, pasar smartphone Indonesia menunjukkan polarisasi yang jelas berdasarkan segmentasi harga. Untuk segmen Ultra Low-End atau kurang dari USD 100 kurang lebih dengan kisaran harga Rp 1,6 juta. Segmen ini mengalami pertumbuhan tertinggi 35% dan dipimpin oleh Transsion. Smartphone 1 jutaan menjadi sangat populer, terutama pada Juni 2025 yang bertepatan dengan libur sekolah dan awal tahun ajaran baru.

Untuk segmen Mid-Range dengan kisaran harga USD 200-600 atau sekitar Rp 3,2-9,8 juta. Tercatat pertumbuhan kuat 24,9% YoY dengan Oppo sebagai pemimpin segmen. Ini menunjukkan preferensi konsumen untuk upgrade ke spesifikasi yang lebih baik.

Kemudian, untuk segmen premium dengan kisaran harga USD 600 sampai Rp 9,8 juta mengalami penurunan signifikan 9,2%, sebagian besar disebabkan oleh pelarangan iPhone 16 di Indonesia pada Q4 2024.

Penetrasi Teknologi 5G juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan smartphone. Adopsi teknologi 5G mengalami percepatan dengan pangsa pasar 5G smartphone meningkat menjadi 25,8% pada 2024, naik dari 17,1% di tahun 2023. Samsung memimpin segmen 5G, dengan Oppo memperkecil jarak menjelang akhir 2024. Harga jual rata-rata smartphone 5G turun 20,4% menjadi USD 441 atau sekitar Rp 7,2 juta, membuat teknologi 5G semakin terjangkau bagi konsumen.

Sementara itu, distribusi geografis dan kanal penjualan juga menjadi faktor penentu transaksi smartphone. Meskipun Pulau Jawa tetap menjadi pasar utama untuk pembelian offline, distribusi penjualan semakin tersebar. Sekitar 40% dari semua penjualan ponsel kini terjadi di luar Jawa. Daerah sekunder dan tersier bahkan menyumbang 44% dari penjualan smartphone berharga di atas Rp 7 juta. Disisi lain, E-commerce memainkan peran penting dalam menjangkau konsumen hingga daerah terpencil dengan penawaran ongkos kirim gratis dan cicilan tanpa kartu kredit.

Tren dan preferensi konsumen juga makin berkembang. Data menunjukkan konsumen Indonesia semakin upgrade-minded, mencari spesifikasi yang lebih baik saat mengganti perangkat. Tren spesifik meliputi RAM 8GB yang mengalami peningkatan mencapai 91%, sedangkan untuk storage dengan kapasitas 256GB melonjak mencapai 128%. Sedangkan untuk RAM kurang dari 2GB makin anjlok mencapai 63% dan hanya menyumbang 4% total penjualan. Smartphone harga 1 jutaan terutama diminati oleh pelajar, mahasiswa, pekerja informal, dan sebagai perangkat kedua bagi pengguna yang sudah memiliki smartphone utama.

Proyeksi dan Outlook 2025

Meskipun pasar mengalami pemulihan pada 2024, IDC memperingatkan bahwa kondisi masih belum sepenuhnya pulih. Konsumen tetap merasa cemas di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global. Pertumbuhan pada 2025 diperkirakan akan single digit lebih rendah dibandingkan 2024.

GfK memprediksi pertumbuhan optimistis untuk 2025, terutama didorong oleh segmen smartphone Rp 7 juta ke atas. Sedangkan untuk segmen entry-level sekitar Rp 1,5 juta juga memiliki tempat tersendiri. Kemudian pasar yang semakin terpolarisasi antara premium dan budget. Proyeksi statista menunjukkan revenue pasar smartphone Indonesia akan mencapai USD 11,34 miliar pada 2025, dengan pertumbuhan tahunan 2,01% hingga 2030.

Tercatat, ada faktor-faktor pendukung dan tantangan. Pertama, ada beberapa faktor pendukung yang tercatat diantaranya penetrasi internet yang tinggi dengan 171,17 juta pengguna internet dan 93,9% menggunakan smartphone. Lalu ada sektor infrastruktur digital yang terus berkembang, kemudian faktor adopsi e-commerce dan digital payment yang meningkat. Selanjutnya adalah program subsidi pemerintah untuk digitalisasi UMKM.

Lantas, untuk tantangan, ada beberapa poin yang dapat dijadikan pertimbangan. Diantaranya, ketidakpastian ekonomi dan politik, kompetisi yang sangat ketat antar brand, kemudian daya beli konsumen yang masih terbatas, regulasi seperti pelarangan iPhone 16.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

Most Popular

Recent Comments