Kamis, Juli 10, 2025
spot_img
BerandaInvestasiIHSG Ditinggal Investor! Kenapa Mereka Pilih SBN & SRBI?

IHSG Ditinggal Investor! Kenapa Mereka Pilih SBN & SRBI?

Bank Indonesia melaporkan peningkatan aliran modal asing ke instrumen Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) pada Maret 2025. Namun, di saat yang sama, pasar saham mengalami arus keluar (outflow). Fenomena ini mencerminkan pergeseran preferensi investor asing dari saham ke instrumen fixed-income, dipicu oleh imbal hasil yang menarik serta stabilitas ekonomi yang terjaga.

Peningkatan Minat pada SBN dan SRBI
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa hingga 17 Maret 2025, SBN mencatat net inflow sebesar US$0,2 miliar, sementara SRBI menarik US$0,1 miliar. Peningkatan ini sejalan dengan penurunan suku bunga pasar uang dari 6,03% di awal Januari menjadi 5,79% pada 18 Maret 2025.

Meskipun terjadi penurunan suku bunga, imbal hasil SRBI tetap menarik, dengan penyesuaian sebagai berikut:
– Tenor 6 bulan: turun dari 7,16% menjadi 6,32%
– Tenor 9 bulan: turun dari 7,2% menjadi 6,37%
– Tenor 12 bulan: turun dari 7,27% menjadi 6,4%

Di sisi lain, imbal hasil SBN mengalami perubahan sebagai berikut:
– SBN tenor 2 tahun: turun dari 6,96% menjadi 6,51%
– SBN tenor 10 tahun: naik tipis dari 6,98% menjadi 7,00%

Data ini menunjukkan bahwa investor masih melihat SBN jangka panjang sebagai instrumen investasi yang stabil, meskipun terjadi penyesuaian suku bunga di berbagai tenor.

Outflow di Pasar Saham: Mengapa Terjadi?
Sementara SBN dan SRBI menikmati aliran masuk modal asing, IHSG justru mengalami net outflow sebesar US$0,3 miliar sepanjang Maret 2025. Fenomena serupa juga terjadi di beberapa pasar saham regional. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap arus keluar modal ini antara lain:
– Perubahan preferensi investor, yang beralih dari saham ke obligasi karena imbal hasil yang lebih stabil.
– Ketidakpastian pasar global, seperti fluktuasi suku bunga AS dan gejolak geopolitik.
– Kebijakan moneter Bank Indonesia, yang meningkatkan daya tarik SRBI dan SBN dibandingkan saham.

Dampak pada Pasar Keuangan dan Ekonomi
Peningkatan kepemilikan asing di SRBI (mencapai Rp232,4 triliun atau 26,05% dari total outstanding) menunjukkan kepercayaan investor terhadap stabilitas moneter Indonesia. Namun, outflow di pasar saham dapat memberikan tekanan pada likuiditas dan valuasi emiten.

Bank Indonesia terus mengoptimalkan instrumen seperti SRBI, SVBI, dan SUVBI untuk menjaga stabilitas nilai tukar serta mendukung transmisi kebijakan moneter. Ke depan, kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

Most Popular

Recent Comments