Angka realisasi investasi Q1‑2025 memperlihatkan tren pertumbuhan yang kuat dan distribusi yang seimbang antar subsektor. Peluncuran Danantara memberikan fondasi jangka panjang namun belum mempengaruhi data kuartal I secara signifikan. Pemerintah memanfaatkan capaian ini dalam narasi stabilitas ekonomi, yang sekaligus berfungsi sebagai agenda setting untuk menjaga kepercayaan pasar.
Sektor-Sektor Investasi Favorit Q1 2025
BKPM mencatat lima subsektor teratas sebagai berikut:
Industri Logam Dasar
Permintaan global untuk nikel, tembaga, dan aluminium yang mendukung rantai pasok baterai EV dan energi terbarukan mendorong kunjungan investor ke subsektor ini.
Transportasi & Telekomunikasi
Investasi infrastruktur digital, 5G, dan logistik e commerce semakin menarik modal, seiring percepatan transformasi digital dan kebutuhan rantai pasok efisien.
Pertambangan
Proyek hilirisasi mineral dan penambangan ramah lingkungan memicu investasi di sektor pertambangan, sejalan dengan kebijakan hilirisasi BUMN.
Jasa & Properti
Sektor jasa (keuangan, kesehatan, pendidikan) dan properti terus tumbuh didorong urbanisasi, permintaan perkantoran baru, dan revitalisasi kawasan industri.
Sementara itu, realisasi investasi Indonesia pada kuartal I 2025 mencapai Rp 465,2 triliun, tumbuh 2,7 % secara kuartalan dan 15,9 % secara tahunan, setara 24,4 % dari target Rp 1.905,6 triliun tahun 2025. Peluncuran Danantara pada 24 Februari 2025 belum memberikan kontribusi signifikan terhadap capaian kuartal I karena pendanaan awalnya (IDR 320 triliun/US$ 20 miliar) baru akan di-FP dalam jangka menengah.
Angka-angka ini secara naratif juga kerap digunakan pemerintah untuk menegaskan keberhasilan menjaga iklim investasi dan kestabilan ekonomi, sebuah strategi yang dapat dipandang sebagai bagian dari agenda setting guna meredam kekhawatiran pasar dan menjaga kepercayaan publik. Dari segi subsektor, lima tertinggi adalah industri logam dasar (14,5 %), transportasi & telekomunikasi (14,3 %), pertambangan (10,4 %), jasa lainnya (8,8 %) dan perumahan & kawasan industri (8,1 %).
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi Rp 465,2 triliun pada periode Januari–Maret 2025. Angka ini naik 2,7 % dibanding Triwulan IV 2024 dan 15,9 % year-on-year. Pencapaian tersebut memenuhi 24,4 % dari target tahunan Rp 1.905,6 triliun. Serapan tenaga kerja juga meningkat, yakni 594.104 orang atau naik 8,5 % secara tahunan.