Di tepian timur Pulau Jawa, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya berdiri megah sebagai gerbang maritim yang menghubungkan nusantara dengan dunia. Dalam kurun waktu 2022 hingga 2024, terminal petikemas menunjukkan geliat pertumbuhan yang signifikan, mencerminkan dinamika perekonomian yang terus bergerak maju.
Pada tahun 2024, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mencatat arus peti kemas mencapai 1.584.774 TEUs, meningkat 9,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 1.449.641 TEUs. Peningkatan ini didorong oleh arus peti kemas internasional yang naik 9,65 persen, dari 1.375.927 TEUs pada 2023 menjadi 1.508.743 TEUs pada 2024. Sementara itu, arus peti kemas domestik juga mengalami kenaikan 3,14 persen, dari 73.713 TEUs menjadi 76.031 TEUs pada periode yang sama.
Perbandingan arus peti kemas ekspor dan impor pada tahun 2024 menunjukkan stabilitas, dengan ekspor menyumbang 49 persen (743.440 TEUs) dan impor 51 persen (765.303 TEUs), serupa dengan proporsi tahun sebelumnya.
Kinerja operasional TPS juga menunjukkan peningkatan, dengan capaian bongkar muat mencapai 54 box/ship/hour, melampaui target Kementerian Perhubungan yang menetapkan 48 box/ship/hour. Dominasi TPS di Pelabuhan Tanjung Perak pun tetap terjaga, dengan pangsa pasar mencapai 83 persen.
Analisis Bisnis Perusahaan Jasa Terminal Peti Kemas
Pertumbuhan arus peti kemas di TPS tidak hanya mencerminkan peningkatan volume perdagangan, tetapi juga memberikan dampak positif pada berbagai sektor bisnis terkait. Sektor logistik dan transportasi darat, misalnya, mengalami peningkatan permintaan jasa angkut seiring dengan bertambahnya volume peti kemas yang harus didistribusikan ke berbagai daerah. Selain itu, industri pergudangan dan distribusi juga merasakan manfaat dari peningkatan arus barang yang melalui pelabuhan ini.
Data menunjukkan bahwa arus peti kemas domestik mengalami kenaikan 17,17 persen dari 55.251 TEUs pada 2023 menjadi 64.737 TEUs pada 2024. Peningkatan ini mengindikasikan pertumbuhan perdagangan antar pulau yang signifikan, yang pada gilirannya mendorong aktivitas ekonomi di sektor transportasi dan distribusi domestik.
Prospek Bisnis Usaha Petikemas di Tahun 2025
Memasuki tahun 2025, prospek bisnis usaha petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak diproyeksikan tetap cerah. Dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil dan peningkatan investasi di sektor infrastruktur, volume perdagangan diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini akan mendorong kebutuhan akan layanan terminal peti kemas yang efisien dan andal.
Selain itu, implementasi teknologi dan digitalisasi dalam operasional pelabuhan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kapasitas layanan. Dengan demikian, TPS dan pelaku industri terkait lainnya perlu terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk menjaga daya saing dan memenuhi kebutuhan pasar yang semakin kompleks.
Secara keseluruhan, perkembangan usaha peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak tidak hanya mencerminkan peningkatan aktivitas perdagangan, tetapi juga menjadi katalis bagi pertumbuhan sektor-sektor bisnis terkait, menciptakan efek domino positif bagi perekonomian regional dan nasional.
Sumber : investorjatim.com jatim.antaranews.com