Arus logistik Indonesia pada periode Mei-Juni 2025 menunjukkan kinerja yang mixed di tengah tekanan global dari konflik Timur Tengah yang berlangsung intensif. Berdasarkan data terbaru, Indonesia berhasil mempertahankan surplus neraca perdagangan yang telah berlangsung selama 60 bulan berturut-turut, dengan kondisi logistik yang menghadapi tantangan serius namun menunjukkan resiliensi yang baik.
Arus logistik Indonesia pada periode Mei-Juni 2025 menunjukkan resiliensi yang baik meskipun menghadapi tekanan dari konflik Timur Tengah. Meskipun terjadi disruption pada rute pelayaran utama dan peningkatan biaya transportasi, Indonesia berhasil mempertahankan surplus neraca perdagangan dan meningkatkan kinerja pelabuhan di berbagai wilayah.
Kunci keberhasilan terletak pada kemampuan adaptasi industri logistik nasional melalui diversifikasi rute, peningkatan efisiensi operasional, dan investasi berkelanjutan dalam infrastruktur dan teknologi. Namun, industry players perlu tetap waspada terhadap volatilitas freight rates dan mempersiapkan strategi contingency untuk menghadapi potensi eskalasi konflik yang dapat memengaruhi supply chain global secara lebih luas.
Kinerja Pelabuhan Indonesia
PT Pelabuhan Indonesia Regional 4 yang berada di kawasan timur Indonesia mencatatkan kinerja positif yang signifikan pada kuartal I 2025. Data konsolidasi menunjukkan jika arus penumpang meningkat 20,87% dari 2.323.310 penumpang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan untuk arus peti kemas telah mencapai 619.874 TEUs atau tumbuh 2,04% pada triwulan I 2025, dengan proyeksi 786.924 TEUs pada periode Januari-April. Lalu untuk arus kapal telah mengalami peningkatan dramatis hingga 23,69% atau 35.608 call kapal hingga April 2025.
Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS) mencatat kinerja yang melampaui target dengan throughput 120.857 TEUs atau capaian 101,61% pada awal 2025. Meskipun menghadapi penurunan 6,8% dibandingkan periode sama tahun lalu, hal ini disebabkan oleh libur Imlek yang memengaruhi kapal dari dan menuju China.
Produktivitas dan efisiensi Pelindo Multi Terminal menunjukkan peningkatan produktivitas yang signifikan. Produktivitas bongkar muat komoditas curah kering di Branch Jamrud Nilam Mirah Surabaya naik 51% dari 1.499 T/S/D menjadi 2.266 T/S/D. Sedangkan untuk port stay menurun dari 58 jam menjadi 50 jam (turun 8 jam), namun untuk arus bongkar muat general & bag cargo tumbuh 19,55% mencapai 30,25 juta ton/M3 sepanjang 2024.
Dampak konflik timur tengah terhadap arus logistik
Disruption rute pelayaran menjadi salah satu dampak yang ditimbulkan oleh konflik yang terjadi di kawasan timur tengah. Konflik Timur Tengah yang intensif pada Mei-Juni 2025 memberikan dampak signifikan terhadap supply chain global, termasuk Indonesia. Gangguan utama meliputi rute Laut Merah. Serangan Houthi terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah dan Terusan Suez menyebabkan banyak operator kapal mengalihkan rute melalui Tanjung Harapan, Afrika Selatan.
Kemudian dampak lain yang muncul adalah peningkatan waktu transit. Transit time meningkat ke destinasi Pantai Timur Amerika Serikat dan Eropa, yang berdampak pada peningkatan biaya transportasi. Kapasitas pelabuhan juga terdampak akibat konflik timur tengah. Kongesti di pelabuhan Asia akibat pengalihan rute mulai mengganggu container shipping pada paruh pertama 2025.
Data terbaru menunjukkan kondisi freight rates yang volatile Sea Freight Rates ke Indonesia pada periode Juni 2025, diantaranya Jakarta USD 870 (20ft), USD 1,120 (40ft), Surabaya USD 580 (20ft), USD 1,050 (40ft), Semarang USD 550 (20ft).
Global Container Shipping Rates per April 2025. Tercatat, untuk rute Asia-US West Coast, USD 2,343/FEU (turun 5%), rute Asia-USA East Coast USD 3,467/FEU, rute Asia-Europe USD 2,340/FEU dan rute Asia-Mediterranean USD 2,935/FEU
Impact on product tanker markets. Pasar tanker produk mengalami volatilitas tinggi. Clean MR spot earnings rata-rata USD 27,484/hari pada 2024, turun 5% year-over-year. Tercatat, ada peningkatan earnings di awal 2025, dengan clean MR earnings mencapai USD 23,784/hari pada akhir Maret 2025. Rute Middle East Gulf-Japan, LR earnings rata-rata USD 24,385/hari pada Maret 2025.
Neraca Perdagangan Indonesia
Kinerja ekspor-impor berdasarkan data BPS terbaru pada periode Bulan Januari-April 2025 tercatat surplus neraca perdagangan USD 11,07 miliar, meningkat US$0,95 miliar dari periode sama tahun lalu, total ekspor mencapai USD 87,36 miliar (naik 6,65% year-over-year), selanjutnya untuk total impor USD 76,29 miliar. Pada Bulan Mei 2025, surplus neraca perdagangan mencapai USD 4,9 miliar atau lebih tinggi dari April sebesar USD 160 juta.
Komoditas yang menunjukkan kinerja baik selama periode Januari-April 2025. Pertama komoditas besi dan baja dengan catatan USD 8,81 miliar (naik 6,62%), lalu untuk komoditas CPO dan produk turunannya mencapai USD 7,05 miliar (naik 20%). Kemudian komoditas batubara yang mencapai USD 8,17 miliar (turun 19,74%).
Data 2023 menunjukkan nilai perdagangan Indonesia dengan Timur Tengah mencapai USD 19,20 miliar. Sedangkan untuk nilai ekspor ke Timur Tengah mencapai USD 9,06 miliar (3,50% dari total ekspor). Untuk nilai impor dari Timur Tengah mencapai USD 10,13 miliar (4,57% dari total impor).
Negara partner utama, pertama ada Arab Saudi, dengan nilai ekspor USD 2,08 miliar dan nilai Impor USD 4,07 miliar. Kemudian ada UEA dengan nilai ekspor USD 2,65 miliar, Impor USD 2,35 miliar. Kemudian ada Oman, dengan nilai ekspor USD 0,34 miliar dan impor USD 1,85 miliar.
Ada beberapa tantangan operasional yang perlu diwaspadai oleh para pengusaha. Pertama adalah biaya asuransi dan risiko. Industri asuransi marine cargo menghadapi tekanan signifikan. Great eastern, pendapatan premi marine cargo Rp 29,5 miliar per April 2025 atau tumbuh 10,5%. Target pada Tahun 2025 mencapai Rp 109 miliar atau tumbuh 6,8% dari tahun lalu. Premium rates, berkisar 0,040% (kargo darat) hingga 0,053% (kargo udara ICC A).
Terkait biaya bahan bakar, harga BBM Indonesia mengalami penurunan pada Juni 2025. Secara detail, untuk BBM jenis Pertamax mencapai Rp 12.100 atau turun Rp 300/liter. Kedua, Pertamax Turbo, dengan harga Rp 13.050 atau turun Rp 250/liter. Kemudian ada Dexlite Rp 12.740 atau turun Rp 610/liter. Selanjutnya, Pertamina Dex di harga Rp 13.200 atau turun Rp 550/liter.
Efisiensi bongkar muat dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melakukan implementasi sistem digital untuk meningkatkan efisiensi. Pertama, SIMON TKBM atau sistem monitoring tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan utama. Kedua, Dwell Time dengan target pemerintah untuk mencapai 2-3 hari (saat ini rata-rata 3-4 hari di pelabuhan utama). Ketiga, sistem inaportnet. Digitalisasi clearance kapal untuk mempercepat ETD.
Outlook & Strategi Mitigasi
Kondisi logistik Indonesia diperkirakan akan menghadapi tekanan berkelanjutan hingga akhir 2025, penyebabnya ada beberapa poin, diantaranya elevated rates dan potential delays diperkirakan berlanjut hingga Juli 2025. Berikutnya adalah ketegangan geopolitik dapat menyebabkan continued disruption pada shipping routes. Setelah itu, equipment shortages dan port congestion masih menjadi concern utama.
Ada beberapa strategi adaptasi yang dapat dilakukan di industri logistik Indonesia mengembangkan strategi mitigasi. Pertama adalah integrasi transportasi multimoda. Potensi peningkatan efisiensi hingga 30% dalam waktu pengiriman dan 25% pengurangan biaya logistik. Kedua, diversifikasi rute. Penggunaan rute alternatif melalui Pasifik untuk perdagangan dengan USA. Ketiga, digitalisasi. Implementasi sistem terintegrasi untuk mengurangi dwell time dan meningkatkan efisiensi operasional.
Kapasitas dan infrastruktur menjadi salah satu poin penting dalam strategi mitigasi logistik Indonesia. Investasi infrastruktur pelabuhan terus berlanjut. IPC TPK telah mencatat pertumbuhan 18,4% dengan throughput 290.923 TEUs pada Maret 2025. Sedangkan untuk Pelabuhan Patimban memiliki proyeksi menjadi pusat distribusi kendaraan terbesar di Indonesia. Pelabuhan Batu Ampar, target peningkatan kapasitas hingga 1,8 juta TEUs pada 2025.